Kamis, 13 Agustus 2015

Si Pink dari NTT

Indonesia punya banyak sekali pantai cantik yang mempunyai beragam keunikan, salah satunya adalah pantai merah atau pantai pink yang terletak di taman nasional komodo, NTT.
Semula saya pikir warna pasir pantai disini benar benar berwarna pink, ternyata saya salah. Warna pasir pantai disini tetap putih sama seperti pasir pantai dipulau tersembunyi kebanyakan. Warna pink ini didapat dari serpihan trumbu karang yg hancur menjadi serbuk dan terbawa ombak sampai ketepi pantai.
Spesies trumbu karang disini memang kebanyakan berwarna merah, pink dan ungu, itulah sebabnya kenapa pasir pantai ini bisa menjadi pink.





Di sekitar pantai pink ini ada beberapa bukit yang bisa didaki, dari sini pantai pink terlihat lebih cantik, bahkan ada beberapa pantai lain yg bisa kita lihat dari atas bukit ini.
Saat mendengar kata pantai yg pertama kali terlintas diotak saya adalah berenang dan snorkeling sepuasnya, tapi saat sampai dipantai ini saya malah lebih tertarik untuk mendaki padahal saya bisa dibilang payah dalam hal mendaki.





Gradasi air laut, pasir pantai yg berwarna pink dan perbukitan hijau di sekitarnya membuat pantai pink ini benar benar cantik.
Saya sama sekali tidak takut akan menjadi gosong atau kulit saya yg sensitif menjadi semakin merah, saya terus saja berpose dan mengabadikan banyak sekali foto di pantai ini.



Menyenangkan sekali saat berdiri diatas bukit pantai pink ini, memandangi setiap keindahan yg ada di sekeliling saya, tidak ada sampah, tidak ada polusi dan tidak ada keramaian.




Selasa, 11 Agustus 2015

Bukan Wanita Tangguh: Gili Laba



Woow... Wooow... wooooow... kata yg keluar begitu saja dari mulut saya saat melihat gili laba dari atas bukit meskipun bukan dipuncak, karena saya sangat payah dalam hal mendaki.
Mereka bilang view terbaik gili laba adalah dari puncak, saya bilang view terbaik gili laba adalah apa yg saya lihat sekarang *kalimat penghibur diri sendiri :p

masih semangat....
Beberapa teman menyemangati saya untuk tetap terus mendaki sampai kepuncak.

Mba... ayo diatas kereeen banget...!!!!

Ayo mba nunu nanti aja foto foto nya pas sudah sampai puncak.

Mba semangaaat....

Ayo mba tinggal mendaki setengah lagi, semangat...!!!!

Tapi tenaga saya tidak mampu untuk terus mendaki seperti mereka, sudahlah disini dan diatas sana sama saja, jangan memaksakan diri untuk terus mendaki, semakin keastas jalan semakin terjal *kata salah seorang teman yg selalu menemani saya. Sebenarnya dia bisa saja sampai kepuncak, tapi dia memilih tidak meneruskan pendakiannya, karena menemani saya. Manis sekali bukan, dalam hati saya bertanya, jika keadaan terbalik, dia yg tidak mampu untuk melanjutkan perjalanan apakah saya akan begitu? Entahlah...




Ya, sekarang saya sangat menikmati keindahan gili laba dari tempat saya duduk dengan santainya, walaupun sesekali saya melihat keatas, mereka sedang heboh dengan kamera mereka masing masing, saya disini juga heboh dengan kamera henpon dan kamera dslr saya.

Ternyata ada beberapa orang yg memilih untuk berenang saja, mereka tidak ikut mendaki, sayang sekali jika mereka melewatkan pemandangan cantik ini, karena ada perjuangan untuk sampai kesini. Kami harus naik kapal 4 hari, tidur di dek hanya dengan matras dan selimut tipis, berjuang dengan ombak ganas dan dinginnya angin malam di laut pulau komodo *lebay :D

Kalau membaca postingan ini seolah mendaki puncak gili laba itu sangat sulit, padahal tulisan ini hanya berdasarkan perasaan saya saja, karena saya yakin untuk beberapa orang mendaki gili laba sama sekali tidak sulit, saya kan orangnya memang agak lebay, saat menceritakan sesuatu sedikit hiperbola hahha...


Oke, saya sedikit berlebihan dengan kalimat saya, tapi saat saya mengatakan kalau gili laba itu kereeeeeeeen bangeeeet dan kata wooooow... wooooow.... wooow yg keluar dari mulut saya, itu tidak berlebihan kok, pokoknya gili laba itu super duper amazing kuadrat sama kaya kamu :p